Daerah

Rusaknya Jalan Penghubung Empat Desa di Kecamatan Panggarangan “Ganggu Usaha Warga”

×

Rusaknya Jalan Penghubung Empat Desa di Kecamatan Panggarangan “Ganggu Usaha Warga”

Sebarkan artikel ini

 

Keadaan di lokasi Pasar Cibarengkok (Pasar Mingguan) dalam keadaan Sepi.

LEBAK, SEKILASINDO. COM- Tanggapan terkait rusaknya jalan penghubung empat Desa (Situregen, Cimandiri, Cibarengkok dan Gununggede) serta penghubung antara Kecamatan Panggarangan dan Cigemblong, disebabkan belum adanya anggaran, tidak membuat warga puas.

Click Here

Hal ini bukan tanpa sebab, mengingat kondisi jalan tersebut sudah lama rusak parah.

Asep Pahrudin (26), Pria asal Desa Cimandiri, merasa tidak puas dengan tanggapan tersebut. Bukan tanpa alasan, selaku aktivis warga sekitar yang keseharian menggunakan jalan tersebut dirinya tahu betul bagaimana dengan kondisi jalan dan lamanya kerusakan jalan tersebut.

“Ulah alasan dana dana bae (jangan alasan dana saja), selama berapa tahun mau seperti ini terus? dan apakah pihak pemerintah setempat sudah membuat usulan belum ka kabupaten terkait rusaknya jalan tersebut,” ujar Asep.

Selain itu, lanjut Asep, jalan tersebut juga merupakan akses menuju salah satu Pasar mingguan yang berada di Desa Cibarengkok kp cibarengkok, Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak.

Menurutnya, rusaknya akses jalan menuju pasar tersebut membuat para pengusaha/pemasok barang merugi, karena acap kali kendaraan mereka rusak. Alhasil, para pedagang memilih tidak lanjut berjualan.

Akibat jalan rusak, pengusaha pasar mingguan yg ada di Desa Cibarengkok banyak yang gulung tikar. Ini merupakan salah satu dampak rusaknya ruas jalan tersebut dalam sektor perekonomian Masyarakat.

“Tadi pagi (Kamis 05/09), saya ke pasar Cibarengkok, dan ngobrol sama pedagang, pada ngomong dampaknya penjualan makin sulit karena masyarakat sedikit yang datang. Mengingat pasar yang sepi karena pengusaha susah melintasi jalan yg sangat rusak,” tutur Asep, kepada wartawan sekilasindo menceritakan saat dirinya bercengkrama dengan salah satu pedagang pasar.

Sebagai orang yang peduli dengan masyarakat, dirinya tidak akan segan segan untuk terus menyuarakan keluhan masyarakat.

“Kalau memang tidak ada eksen (tindakan) dari pihak pemerintah setempat, maka kami akan mediasi ke pihak Kecamatan apakah selama ini pernah tidak memberikan usulan ke Kabupaten terkait jalan tersebut,’” ungkapnya.

“Selama ini kami hanya diam saja, nampaknya pihak pemerintah terlalu leha leha tidak memperhatikan kondisi di bawah, jangan yang selalu di jadikan alasan anggaran anggaran terus,” pungkasnya.

Asep Pahrudin, warga sekitar yang aktif menyuarakan keluhan masyarakat

Terpisah, Hal senada dikatakan Enjat (45), seorang sales peralatan (spare part) sepeda motor, kesehariannya yang selalu melintasi jalan tersebut terkendala dengan rusaknya jalan sehinga acap kali tergelincir dan sepede motor yang ia bawapun cepat rusak dan tak ayal hasil laba dari penjualannya pun habis untuk biaya memperbaiki motor miliknya.

“Hampir tiap hari saya jualan kesana karena disana udah banyak bengkel langganan jadi demi pelayanan saya tetap kesana walaupun sebenarnya untung dari penjualan saya kadang habis dipakai untuk benerin motor dan saya juga terkadang harus melawan resiko bahaya saat melintasi jalan tersebut baik musim kemarau maupun musim hujan,” ungkap Enjat.

Diberitakan sebelumnya Rusaknya Jalan di Kabupaten Lebak di Keluhkan Warga, Belum Cukupnya Anggaran Menjadi Penyebab Belum di Bangunnya Ruas Jalan Penghubung Empat Desa di Kecamatan Panggarangan

Baca Juga :
https://www.sekilasindo.com/2019/09/04/jalan-penghubung-4-desa-di-lebak-kembali-dikeluhkan-warga-pemerintah-dan-wakil-rakyat-jangan-diam/

https://www.sekilasindo.com/2019/09/04/tekendala-anggaran-ruas-jalan-penghubung-di-panggarangan-belum-dibangun-lilis-ini-tugas-besar-merealisasikannya/

**(Usep)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d