BUTON TENGAH, SEKILASINDO. COM- Pemandangan yang unik pasca di kerjakan penataan simpang lima Labungkari karena jalannya penuh lubang dan berdebu. Sehingga setiap pengendara yang melintas di jalan tersebut menjadi risih.
Dimana jalan itu, di bangun pada awal desember tahun 2018 lalu yang menelan anggaran sebesar 7,5 Milayar (berdasarkan data Dinas PU Kabupaten) ternyata menyisahkan cerita lain.
Mulai dari bajet anggaran tidak rasional saat pengerjaannya berlangsung, sehingga alhasil pengerjaan itu berdebu dan jalan berlubang. “Kapan saja bisa mengintai serta merampas keselamatan dan kesehatan pengendara ataupun penduduk yang bermukim di sekitar simpang Labungkari.
Gani (34), salah satu warga Buteng mengeluhkan tentang jalana itu yang berdebu dan berlubang, “debunya minta ampun, apalagi saat kita jalan dengan menggunakan roda dua dan kemudian ada mobil di depan, bisa dibayangkan penderitaan pengguna jalan, Keluhnya Gani, Sabtu (03/08/2019).
Hal senada juga di ungkapkan Afan (31) yang sering melintas di simpang 5 (sekarang masih simpang 4). Ia pun mengeluhkan hal yang sama.
“Intinya jalan yang dilalui debunya sudah sangat memprihatikan terutama bagi pengendara roda dua dan bagi masyarakat yang tinggal disekitar Labungkari. Tidak nampak upaya penutupan lubang bagi pemerintah ataupun pemenang tender proyek guna meminimalisir akibat dari pengerjaan proyek jalan yang bisa menimbulkan penyakit bagi masyarakat karena debu dari material jalan tersebut,”ungkapnya
Lebih dari itu, jalan yang berlubang itu malah membuat pekerjaan baru buat penduduk sekitar seperti ada orang tua dan anaknya yang selalu menempel jalan di sekitar simpangan tersebut.
“Itu ada yang selalu jaga jalan yang berlubang sambil minta uang. Coba yang dia tahan itu mobil yang plat merah semua, jangan warga,”tutupnya. (Arwin)