PANDEGLANG,SEKILASINDO.COM-Heri Ruswandi Korwil BHH GIB Provinsi Banten, menilai kegiatan proyek peningkatan jalan betonisasi Cisekeut- Sobang – Tela yang kini di laksanakan oleh PT Abdi Haruman Jaya, di soal lantaran diduga dalam pelaksanaan mengabaikan aturan konstruksi.
Dimana peningkatan jalan tersebut menelan anggaran Rp. 8.094.580.000.- dengan nomor kontrak 600/090.6/SPK/PJWS-CST/BBM/DPUPR/V/2019. Penyedia jasa konstruksi PT Haruman jaya serta penyedia jasa konsultan supervisi, PT Lingga Layung Mega Makmur. dari Pemerintah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten.
Menurut Heri, kegiatan jalan betonisasi pelaksanaannya di duga banyak kesalahan dalam aturan dan konstruksi, dimana kata dia pemasangan yudit yang tidak sesuai dengan elevasinya, seperti pemasangan yudit naik turun dan bergeser serta renggang, dan itu harus di bongkar ulang. Kata Heri
Selain itu, kata dia pemasangan lantai beton elsi terlihat dari taburan beton sisa yang tidak diratakan, jelas tidak sesuai aturan, dan pemasangan besi warmes harus bebas dari karat, apa bila besi warmes berkarat harus di bersihkan dulu dengan cara disikat dengan sikat kawat.
Heri menambahkan, cara pemasangan besi slup memanjang kiri dan kanan dan besi warmes posisi harus menumpang di besi slup. dan pemasangan besi warmes harus menumpang di pemasangan besi dowel dan besi sloof, agar semua menyambung dibagian tulang betonisasi.
Dengan terjadinya betonisasi yang patah, kata dia, hal itu diakibatkan di bagian titik sambungan, akibat dari pemasangan tulang betonisasi yang kosong.
Masih kata Heri, sebelum proyek ini terjadi kesalahan, terlebih kata dia dirinya mengaku sudah menyampaikan kepada pelaksana dan bagian tekhnik, yakni Rudi dan Jodi, agar melaksanakan pekerjaan harus secara aturan yang benar sesuai dengan konstruksinya.
“Kami akan terus mengawal kegiatan proyek jalan tersebut, apakah sesuai dengan ketentuan yang ada karena sering terjadi di pekerjaan betonisasi akibat kurang pengawasan dan timbul suatu permasalahan jalan betonisasi patah dan retak.
Hal ini di akibatkan sistem kerja yang asal asalan dan tidak berfikir masalah kualitas dan kuatintasnya. Dia juga akan selalu aktif dalam mengawasi kegiatan proyek jalan ciseket sobang, agar tidak ada lagi bentuk kesalahan yang secara lalai atau di sengaja.
Dia menghimbau kepada PT Haruman jaya harus dapat memberikan alat bantu pengamanan kepada pekerja seperti.
Membuat rambu-rambu lampu di malam hari untuk penjaga jalan supaya tidak ada kecelakaan terhadap pengguna jalan dan memberikan alat bantu pengamanan kerja diantaranya sarung tangan, sepatu bot, topi helm, baju rompi, dan asker penutup hidung dan mulut.
PT Abdi haruman jaya juga jangan mencari keuntungan pribadi atau golongan dengan cara melalaikan mutu kualitas dan kuantitas pekerjaan yang di laksanakan. ***(Hadi).