MUNA BARAT, SEKILASINDO.COM- Tepat hari ini, Rabu (24/07/2019) Umat Hindu Kabupaten Muna Barat (Mubar) khususnya di Desa Sukadamai, Kecamatan Tiworo Tengah, merayakan hari raya Galungan.
Bertepatan perayaan hari raya Galungan tersebut, Pemerintah Desa (Pemdes) mengelar lomba Penjor khusus umat Hindu.
Pelaksana Tugas Kades Sukadamai, Burhanudin Wahid mengatakan masyarakat Desa Sukadamai yang heterogen yang terdiri dari beberapa suku Muna, Bugis, Jawa dan Bali serta Agama yakni Islam, Kristen Katolik, Kristen Prostestan, Budha serta Hindu.
Untuk itu, kata Burhanudin sebagai Pemdes yang memiliki warga yang heterogen perlu sinergitas dan kerja sama antara Pemdes dan seluruh warga untuk melakukan kemakmuran dan kedamaian lingkungan. “Momentum hari raya Galungan ini saya berinisiatif melakukan lomba Ponjer khusus umat Hindu Bali. Ujar Burhanudin, Kamis (24/07/2019).
Lanjut kata Burhanudin, untuk mensukseskan lomba ponjer ini, saya menunjuk pemangku dan tokoh umat Hindu sebagai Tim penilai lomba ponjer.
“Bagi yang meraih juara satu, dua, tiga dan empat akan diberikan hadiah. Dan itu akan ditentukan oleh tim penilai lomba Ponjer” bebernya.
Perlu diketahui, kata Burhanudin, untuk pertama kalinya Pemdes Sukadamai mengelar lomba Ponjer dan kedepan akan menjadi kegiatan Tahunan. “Insya Allah, lomba Ponjer ini akan menjadi kegiatan Tahun, di gelar tiap Tahun.” Ucapnya.
Ditempat yang sama, salah satu tim penilai Lomba Ponjer sekaligus Ketua Lembaga Pengembangan Dharma Gita Mubar, Gusti mengatakan Penjor adalah bambu melengkung panjang yang dihiasi dengan rangkaian janur.
“Penjor ini simbol dari keagungan atas kemenangan dharma atau kebaikan melawan adharma atau keburukan. Penjor wajib ada di setiap rumah jika Hari Raya Galungan,” terangnya.
“Ponjer kami nilai dari sisi sakral dan keindahannya, jika Ponjer semua memiliki dua hal tersebut pasti Juara,”jelasnya.
Sementara itu, salah satu tim penilai lomba ponjer sekaligus Pemangku Umat Hindu Desa Sukadamai, Gede. Dia mengungkapkan penjor memiliki arti dan simbol Naga Basuki yang artinya lambang kesejahteraan, Kemakmuran dan kedamaian.”Hari Raya Galungan memiliki arti tentang kebaikan melawan kejahatan,” ucapnya.
Secara terpisah, Pembina Perada (Persatuan Pemuda dan Pemudi Hindu) Desa Sukadamai, Komang Gede Yogi menungkapkan dia sangat apresasi Pemdes mengelar lomba Ponjer. “Baru kali dan tahun ini Pemdes mengelar lomba Ponjer,” imbuhnya.
“Kami sangat beruntung memiliki Kades seperti Pak Burhanudin, walaupun beliau bukan umat Hindu, tapi dia peduli dan sangat memahami kami. Jarang ada orang seperti pak Burhanuddin,” tuturnya. (Acriel)