MUNA BARAT, SEKILASINDO.COM-Pemuda asal Desa Wandoke, Kecamatan Tiworo Kepulauan (Tikep) Kabupaten Muna Barat, tergolong salah satu pemuda yang kreatif, ini dikarenakan hasil kreatifitasnya yang mampu mengolah Pipa Paralon PVC bekas untuk dijadiakn lampu hias atau lampu tidur.
Seperti penulusuran Wartawan SekilasIndo.Com dirumahnya, Jumat (12/07/2019) yang sedang mengukir beberapa lampu hias pesanan orang. Pemuda satu anak ini menceritakan, dulunya ia pernah bekerja sebagai Pendamping Usaha Ekonomi Produktif Kementrian Sosial RI dari Tahun 2016 sampai 2018.
Diselah-selah waktu luangnya, dia sering menonton berbagai macam video cara membuat lampu hias di youtube. Kemudain dia melakukan percobaan awal dengan membuat lampu hias dari bambu dan berhasil.
Dari hasil percobaannya tersebut, hasil kerajinannya di minati salah satu tetangga. Melihat akan hasil kerajinannya di minati dan disukai, Dia langsung membeli alat perlengkapan yang sederhana.
Setelah itu dia kemudian mencari referensi kembali di youtube cara membuat lampu hias dari pipa bekas.
Irman mengungkapkan bahwa melalui youtube saya mencari tau bagaimana cara mengolah barang bekas untuk dapat diproduksi kembali.
“Saya belajar mengukir kaligrafi dipipa bekas dari youtube, lalu saya kembangkan lagi sendiri seperti mengukir kupu-kupu, Burung dan lainnya,” ujar, Irman,Jumat (12/07/2019)
Irman menyebut, jika bakatnya dalam hal kreatifitas tangan mampu melakukan banyak hal salah satunya seni ukir yang sudah lama ia geluti bahkan sudah sejak ia masih duduk dibangku sekolah.
“Saya memang hoby mengolah barang bekas untuk diproduksi kembali, dan itu sudah sejak kecil saya lakukan,” ucapnya.
Kata dia, bahan untuk pembuatan lampu hias cukup sederhana dan modalnya kecil, hanya saja pada pengukiran diatas pipa bekas ini yang butuh keahlian khusus dan bisa menghabiskan waktu satu hingga dua hari jika itu ukiran wajah, Kupu-kupu dan lain-lain.
Lanjut kata Irman, bahan untuk pembuatan lampu hias hanya membutuhkan pipa bekas berukuran 3″ dan 4″, bola lampu, bor ukir, dan cat semprot.
“Saya pertama sekali membuatnya pada awal tahun 2017 dan hingga sekarang. Sampai hari ini yang sudah saya rakit mencapai puluhan lampu hias dari berbagai model, baik model duduk, tempel dan gantung.” tuturnya.
Dikatakannya, untuk model ukiran bisa Kaligrafi, Foto Wajah dan Jam dinding hingga Lafaz Allah yang harganya dimulai dari 100 ribu hingga 300 ribu rupiah diluar ongkir. Sementara untuk pesanan sudah sampai ke Kota Raha dan Kendari hingga Makassar.
Beberapa model lampu hias siap diantar ke pemesan.Sedangkan pendapatan dari lampu hias ini tidak tetap karena ia baru membuatnya ketika ada pesanan saja, terkadang dalam satu bulan ada 8-10 pesanan orang yang harganya farian tergandung model ukiran dan bentuknya, bisa mencapai Rp. 400-700 ribu. ungkapnya.
Namum kedepan ia berkeinginan usahanya ini dapat dikembangkan jika alat yang dibutuhkan lengkap, seperti komputer untuk desain wajah dan kaligrafi sesuai keinginannya serta adanya printer.
Karena selama ini ia mendesainnya secara manual dikarenakan belum punya komputer dan printer pribadi. imbuhnya.
Sementara ini, saya sudah membuat proposal permohonan bantuan kepada Pemda Mubar. “Saya membuat permohonan modal usaha mandiri kepada Bupati Mubar, LM Rajiun Tumada yang ditujukan kepada Disperindag.”
Oya, jika ada yang mau memesan atau berminat membeli lampu hias dari pipa paralon, langsung hubungi nomor saya di +6281381253215, terima kasih. Tutup Irman sambil tersenyum.
Penulis : Acriel