PANDEGLANG,SEKIKASINDO.COM – Dugaan adanya Pungutan liar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Cibaliung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten terendus setelah adanya laporan dari sejumlah orang tua murid.
Wali murid menceritakan pungutan liar tersebut berkedok sumbangan sukarela dari Program Indonesia Pintar (PIP) dan biaya pengambilan raport, Senin (1/7/2019).
Dimana dugaan pungutan itu, Rp50 ribu sampai Rp100 ribu dan untuk biaya raport Rp30 ribu.
“Kami belum lama ini telah mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui sekolah yang disebut program Indonesia pintar (PIP) di SMP Negeri 3 Cibaliung. Kami dikumpulkan di sekolah, dan uang yang kami terima bersihnya hanya Rp640 ribu dari Rp740 ribu,” ujar orang tua wali murid yang enggan disebutkan namanya.
Ia juga menambahkan, tergantung uang yang diterima per siswa penerima program, kalau hanya dapat Rp375 ribu berarti hanya diminta Rp 50 ribu.
Ditemui terpisah seorang guru yang diduga melakukan pungutan liar itu, Rohayati, menampik bahwa uang dari penerima program itu bukan potongan melainkan pemberian sukarela.
“Itu bukan potongan melainkan pemberian sukarela, dan uangnya juga dari hasil uang yang diterima dari penerima itu kita serahkan ke komite,” dalihnnya.
Dia mengaku hanya membagikan saja kepada seluruh yang mendapatkan bantuan adapun uang yang di terimanya itu dari ketua komite.
Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwa penerima program seluruhnya ada 88 penerima yakni satu semester dan setengah semester.
Saat ditanya berapa jumlah siswa penerima program yang mendapatkan satu semester atau Rp750 ribu dan setengah semester Rp375 ribu dirinya mengaku lupa.
“Yang mendapatkan bantuan itu hanya 88 penerima tapi ada 14 penerima yang belum cair,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga mengaku telah menerima uang dari siswa yang mengambil raport. Namun dirinya membantah bila semua yang diterima per siswa Rp30 ribu.
“Itu bukan nembus tapi itu juga pemberian secara sukarela dan jumlah uang yang diserahkan dari siswa ke saya jumlah nya tidak semuanya Rp30 ribu,” kilahnya.
Hingga berita ini diturunkan awak media belum mendapatkan konfirmasi dari ketua komite dan kepala sekolah***(Jajang/Munir).