BANTAENG, SEKILASINDO. COM
Operasi ketupat tahun 2019 yang digelar Polres Bantaeng selama 13 hari telah usai. Dan berharap dengan operasi itu dapat menekan jumlah kecelakaan lalu lintas khususnya pada kalangan pelajar.
Hal itu disampaikan Kasat Lantas Polres Bantaeng, AKP Jaka Santosa, saat ditemui diruang kerjanya.
“Alhamdulillah, telah sesuai dengan target yang telah direncanakan dan berjalan dengan tertib, aman, dan lancar,” kata Kasat, Kamis (13/6/2019).
Pelaksanaan operasi ketupat lalu telah melibatkan 5.035 Personel yang terdiri dari Personel TNI 438 orang, Satgas Polda Sulsel 544 orang, Jajaran Polres 2.118 orang, dan Instansi terkait 1.935 orang.
“Dibandingkan dengan operasi ketupat 2018. Jumlah kecelekaan lalu lintas mengalami penurunan. Pada tahun 2018, jumlah laka sebanyak 11 kasus yang mengakibatkan korban meninggal dunia 1 orang dan luka ringan 19 orang. Operasi ketupat 2019 jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 4 kasus korban meninggal dunia 2 orang dan luka ringan sebanyak 5 orang,” bebernya.
Total kerugian yang diakibatkan laka lantas sekitar Rp.1 juta. Kasat Lantas mengatakan, berlalu lintas yang baik dan benar sangat penting bagi masyarakat terutama pelajar, apalagi sejumlah kecelakaan akhir-akhir ini didominasi oleh para pelajar.
“Anak dibawah umur dilarang menggunakan sepeda motor ke sekolah. Melalui cara inilah kami berharap dapat menekan angka laka lantas pada pelajar baik itu kualitas maupun kwantitas,” jelas.
Sejauh ini, program Police Go To School yang merupakan program Satlantas Polres Bantaeng diharapkan dapat mengurangi pelanggaran lalu lintas.
Karena bagi Kasat, dengan adanya program tersebut juga dapat mengurangi pelanggaran lalu lintas yang tidak lain merupakan cikal bakal terjadinya laka lantas.
”Dan yang menjadi korban maupun pelaku, biasanya didominasi oleh umur-umur produktif. Marilah kita sama-sama memegang tanggung jawab untuk menjaga anak bangsa Dan jangan biarkan mereka menyesal hanya karena laka lantas,” pintanya.(*)
Penulis: Firmansyah