TAKALAR, SEKILASINDO.COM – Pemilihan legislatif telah usai, KPU telah mengumumkan penetapan Caleg terpilih pada Rabu 22/05/2019 lalu.
12 Caleg telah ditetapkan terpilih di Dapil 1 yang meliputi Kecamatan Pattallassang, Polongbangkeng Utara dan Polongbangkeng Selatan.
Dari sekian banyak Caleg yang gagal, salah satunya, H Burhan Talli dari politisi partai Gerindra. Lantaran Tidak terpilih untuk duduk di kursi DPRD Kabupaten Takalar, berimbas pada pembongkaran 4 makam warga yang telah meninggal puluhan tahun.
Pemilik makam yang dibongkar yakni, almarhum Mallarangan Dg Ngopa’, Sugi Dg Ngiji, Labaso Dg Tunru, dan Nurhayati Dg lebong, di Lingkungan Pangkarode, Kelurahan Patte’n, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Takalar yang dinilai menjadi sasaran kejamnya politik.
H Burhan Talli meminta kepada keluarga Abdul Rauf Dg ngampa’ untuk membongkar dan memindahkan kuburan keluarganya dari tanah yang diklaim adalah miliknya.
“Caleg partai Gerindra H Talli dan istrinya Hj Baji mendatangi rumah Dg Ngampa’, namun pemilik rumah tak ada di kediamannya. Kebetulan saya ada di situ dan istri H Talli mengatakan untuk memberi tahu Dg Ngampa’ menyuruh pindahkan kuburan keluarganya ke tempat H Bonto (Politisi partai Golkar) karena dia memilih H Talli,” ungkap Rusli Ronrong, yang merupakan keluarga almarhum, Senin (10/6/2019).
Di tempat terpisah, salah satu warga Lingkungan Pangkarode, Hj Bungalia Dg Pale mengatakan lahan pemakaman itu merupakan hasil swadaya masyarakat Patte’ne pada tahun 1978 lalu untuk membeli dan membebaskan lahan yang dulunya milik almarhum Mappa Karaeng Temba.
Dari klaim warga dan H Burhan Talli terkait lahan pemakaman itu, Camat Polongbangkeng Selatan, Baharuddin Dg Limpo, ikut berkomentar terkait kejadian ini dan akan melakukan klarifikasi.
“Saya akan terus mencari tahu serta akan mengklarifikasi dengan tepat terkait kejadian ini yang berimbas pada pembongkaran 4 makam di Lingkungan Pangkarode, Kelurahan Patte’ne, supaya tidak ada lagi kejadian seperti ini kedepannya,” ucap Baharuddin di kediamannya.
Di waktu yang berbeda, aktivis yang mendengar kabar tersebut angkat bicara dan menyayangkan tindakan H.Talli yang merupakan Purnawirawan TNI itu.
“Saya sangat menyayangkan atas tindakan yang dilakukan oleh Purnawirawan TNI H Burhan Talli yang juga merupakan politisi Gerindra, karena hanya persoalan beda pilihan, berimbas pada pembongkaran 4 kuburan. Saya menilai kejadian itu sangat kejam dan telah buta hati. Kejadian ini sangat tidak patut dicontoh oleh generasi penerus bangsa di kemudian hari, karena dapat merusak citra dari norma-norma demokrasi serta persatuan dan kesatuan bangsa khususnya di ‘Butta Panrannuanta Takalar’,” tegas Daeng Tangnga, Selasa (11/6/2019).
Hingga berita ini diturunkan, H. Burhan Talli belum dapat dikonfirmasi.
Penulis: Suherman, S. Pd