JAKARTA, SEKILASINDO.COM – Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengungkap hasil survei internal 72% aparatur sipil negara (ASN) memilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Terkait temuan ini, TKN menyatakan isu Jokowi memobilisasi ASN merupakan kebohongan besar yang sengaja diciptakan kubu lawan.
“Hasil survei ini menunjukkan demokrasi di zaman Pak Jokowi berjalan baik dan hak politik untuk memilih presiden atau legislatif tanpa ada tekanan negara. Maka isu mobilisasi ASN, BUMN, Polri. Itu kebohongan besar,” kata Direktur Kampanye TKN, Benny Rhamdani, saat dihubungi, Rabu (29/5/2019).
Benny mengatakan bila Jokowi memobilisir ASN, maka bisa saja angka pasangan nomor 01 ini meraup suara banyak dari para abdi negara. Dia mengatakan Jokowi tidak ingin menggunakan kekuasaan untuk menjadikan ASN sebagai mesin politik seperti pada zaman Orde Baru.
Politikus Hanura ini mengatakan kubu lawan dari awal sengaja menciptakan framing bahwa pemilu berjalan dengan curang. Hal itu sengaja dipakai sebagai kata sakti karena kubu lawan sulit untuk mengalahkan Jokowi.
“Sejak awal curang itu jadi kata sakti yang di-framing 02 yang dijadikan senjata yang akan digunakan untuk kebutuhan politik tertentu seperti terkait penolakan pemilu, penolakan ketetapan KPU, delegitimasi KPU. Itu cara merawat militansi pendukung sebetulnya agar terus melawan,” tuturnya.
Sementara, soal mayoritas ASN yang tak memilih Jokowi, Benny menyoroti soal kultur ASN. Menurutnya, masih ada ASN yang yang belum siap revolusi mental.
Di sisi lain, Benny melihat banyak ASN yang memilih Prabowo karena belum bisa keluar dari zona nyaman.
“ASN kita ini belum siap seluruhnya berubah secara mental. Dari pengelolaan negara yang cenderung tertutup, sekarang cenderung lebih transparan. Dari tata kelola anggaran yang bebas kontrol, sekarang lebih ketat di jaman Jokowi. Dan juga zona nyaman dari kalangan PNS, tentu tidak semuanya, dalam tata kelola negara, tata kelola institusi anggaran, kemudian beralih ke kultur baru yang transparan, efisien, yang lebih mengutamakan kinerja. Sementara Prabowo justru menawarkan ASN pada kultur yang dibangun pada 32 tahun,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, TKN Jokowi-Ma’ruf membantah tuduhan bahwa kubu 01 menggerakkan ASN sebagai mesin politik di Pilpres 2019. Karena berdasarkan survei internal mereka, mayoritas ASN memilih Prabowo-Sandi.
“Menggerakkan BUMN? Tahu nggak BUMN yang milih 02? (Sebesar) 78 persen. Menggerakkan ASN? ASN 72 persen yang milih (Prabowo-Sandi). Di mana menggerakkan?” kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (28/5).
Moeldoko juga menepis ada penggerakan aparat kepolisian selama Pilpres untuk Jokowi. Ia menyinggung soal perolehan suara Jokowi di NTB, Aceh, dan Sumbar, tempat capres Prabowo Subianto menang di wilayah tersebut.
sumber : detikcom