NABIRE, SEKILASINDO. COM – Berbagai alasan yang diungkapkan oleh para pelaku judi togel sehingga aparat setempat dilema dalam memberantas togel yang marak di kota Nabire, hal ini mengundang Warga serta Ketua LSM Wadah Generasi Anak Bangsa (WGAB) Provinsi Papua, Yeri Basri Mak angkat bicara, Rabu (03/04/2019).
Kepada Wartalika, Ketua LSM WGAB Yeri Basri Mak mengungkapkan, akibat rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, hal tersebut membuat warga dengan susah mencari dan menciptakan lapangan pekerjaan.
“Dengan adanya hal tersebut maka semakin banyak tingkat pengangguran yang dialami oleh masyarakat papua, hal itu pula dialami oleh sebagian masyarakat yang ada di kota Nabire, dan kebanyakan dari mereka yang hanya berpendidikan rendah, ujung-ujungnya akan menjadi pengangguran, atau apabila mereka bekerja paling hanya jadi kuli,” jelasnya.
Namun ironisnya, kata Yeri, diantara mereka yang menjadi pengangguran seringkali mencari uang dengan cara membeli nomor togel. Hal itu sedang ramai dalam masyarakat kita dan terbukti hal tersebut marak di kota Nabire. karena hanya bermodal uang seribu apabila nomor yang mereka beli telah keluar maka akan mendapatkan uang ratusan ribu atau bahkan jutaan, namun jika nomornya tidak keluar menjadi bumerang dalam hidup mereka.
“Judi togel adalah, dimana masyarakat membeli nomor dua angka atau empat angka kepada para bandar atau melalui calo, dengan harga minimal seribu, yang apabila nomor yang sudah dibeli telah keluar maka mereka akan mendapatkan uang yang lebih besar jumlahnya. Bila hal itu terjadi maka timbulah pertanyaan, mengapa hal itu terjadi dalam masyarakat kita?,” ungkapnya.
Mungkin salah satu faktornya adalah karena sempitnya lapangan pekerjaan dan rendahnya tingkat pendidikan. Karena apabila lapangan pekerjaan semakin susah untuk didapatkan oleh masyarakat, maka dengan sendirinya masyarakat pun semakin berpikir bagaimana agar bisa mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Mungkin ada yang berpikiran untuk mencuri, namun hal itu para masyarakat telah menyadari akan sanksinya, dan akhirnya pun mereka lari ke judi togel. Padahal judi togel juga mempunyai sanksi yang cukup berat, yang ujung-ujungnya masuk penjara. Pada dasarnya masyarakat sudah tau akan sanksi tersebut, namun mereka tetap membeli nomor togel, karena terdesak kebutuhan ekonomi,” bebernya.
Lanjut Yeri menjelaskan, di sisi lain dalam faktor pendidikan juga berpengaruh, karena kebanyakan dari mereka yang membeli nomor togel adalah masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah. Karena rendahnya tingkat pendidikan dalam suatu masyarakat, maka tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat akan berpikir secara sempit, yang akhirnya melakukan judi togel.
Kemudian semakin maraknya judi togel dalam masyarakat kita adalah, kurang tegasnya mereka para penegak hukum dalam melakukan swepping kepada para orang yang menjual nomor togel, baik secara langsung ke bandarnya ataupun mereka yang menjadi calo. Dengan adanya hal tersebut, maka masyarakat akan semakin leluasa melakukan atau membeli nomor togel, dengan berharap nomor yang telah dibeli keluar.
Menurut Yeri, dengan adanya penjualan nomor togel dalam masyarakat kita, maka akan memungkinkan masyarakat kita akan menjadi semakin malas, baik malas bekerja ataupun dalam hal yang lain. Karena dalam pikiran mereka adalah hanya judi togel, karena dengan melakukan judi togel bisa mendapatkan uang yang melimpah tanpa harus bekerja. Bahkan ironisnya, sebagian masyarakat telah pergi ke tempat-tempat keramat untuk menepi agar mendapatkan nomor togel yang akan keluar nantinya.
“Dengan adanya permasalahan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa moral bangsa kita semakin terpuruk dan menjadikan masyarakat semakin malas. Maka dengan seharusnya pemerintah memberi perhatian secara khusus akan adanya permasalahan ini, baik itu memperluas lapangan pekerjaan maupun membuat sanksi yang tegas,” tandasnya.
Sama halnya disampaikan salah satu warga Nabire, Firdaus, dia mengatakan bahwa penegak hukum seharusnya lebih tegas dan aktif dalam melakukan sweeping, baik kepada mereka para pembeli nomor togel maupun mereka yang menjualnya. Dengan adanya ketegasan dari penegak hukum, maka masyarakat pun akan merasa takut, baik untuk menjual ataupun membeli nomor togel.
“Namun dalam hal ini terkesan pihak yang berwajib dilema dalam memberantas judi togel di nabire oleh karena beberapa alasan dari masyarakat dimana judi togel sudah menjadi mata pencaharian, hiburan,” ungkapnya.
Lanjut Firdaus mengatakan, jika memang judi togel di nabire susah di berantas oleh karena beberapa alasan dan pertimbangan, alangkah baiknya di legalkan saja, agar supaya judi togel tidak lagi menjadi polemik di tengah masyarakat, dan bila dilegalkan tentunya bisa memberi kontribusi bagi daerah. (RK)