PANDEGLANG,SEKILASINDO.COM-Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPR-KP) telah menyalurkan sebuah program peningkatan rumah tidak layak huni (RTLH) tahun angaran 2018 yang disalurkan kepada penerima, di Desa Sindanghayu Mangkrak.
Berdasarkan dengan pantauan www.sekilasindo.com, program rumah tidak layak huni (RTLH) dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Banten membuat masyarakat Sindanghayu menghuni di rumah tetangga, bahkan mereka tidur di rumahnya dengan jendela bodong. Padahal program itu, dikerjakan pada tahun anggaran 2018 lalu.
Sudah tiga bulan ini rumah tidak layak huni milik warga Desa Sindanghayu belum selesai, lantaran pihak pengusaha CV. Ananda Pratama molor dalam penyaluran bahan material. Rabu (27/2/2019)
Diketahui pemenang lelang dengan
nama lelang pengadaan bahan material bangunan Kabupaten Pandeglang , Kecamatan Saketi Ds, Sindanghayu untuk 22 unit rumah kategori pengadaan barang
Instansi Pemerintah Daerah Provinsi Banten.
Satuan Kerja Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman dengan
pagu Rp 1.100.000.000,00, Hps Rp 778.800.028,80 yang dimenanglan oleh CV.Ananda Pratama dengan alamat kantor Komplek Green Hills Blok C3 Nomor 15 Saruni-Pandeglang Kabupaten Banten NPWP 81.076.424.1-419.000 harga penawaran Rp. 739.860.027,36.
Hal tersebut di benarkan oleh RT Rosid sekaligus mandor lapangan program rumah tidak layak huni (RTLH) di Sindanghayu bahwa material itu terlambat hingga kini, kata dia material di sini masih banyak yang kekurang di antaranya Lispang (tripleks), alat Listrik, Bak Mandi, Tongkop daun pintu sama daun jendela dan cat kayu.
“Jendela, 11 daun pintu 11 yang ada di lokasi sekarang ini, jelas masih banyak yang kurang dalam satu rumah per Unit nya satu rumah itu, 3 daun pintu, 4 daun jendela,” ucap Rosid. (Hadi).
