
PANDEGLANG, SEKILASINDO.COM – Proyek rabat beton anggaran dari pusat berupa Dana Desa (DD) yang digelontorkan dari pemerintah sangat besar. Tentunya untuk menunjang memajukan desa agar kemajuan desa jadi optimal, akan tetapi fakta dilapangan banyak anggaran atau bantuan yang diduga disalahgunakan atau dikomersilkan dalam menata kemajuan desanya.
Seperti pengurangan volume, serta kualitas bahan yang jelek, terkadang papan informasi tidak jelas. Seperti di Desa Cikalong Kecamatan Cibitung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, Kamis (21/2).
Informasi yang dihimpun sekilasindo.com diduga rabat beton yang dikerjakan oleh tim pelaksana kegiatan (TPK) dengan sengaja mengurangi spek volume terlalu berlebihan.
Diduga bescos tidak diratakan dulu pakai alat berat. Lokasi Pekerjaan proyek di jalan Cisarua dengan tinggi normal volume rabat beton tersebut 0,20m, volume lebar 2,5 meter, volume panjang 344 meter.
Dengan anggaran Rp 177.730.000,- Dari dana desa ternyata setelah diukur fisik dari rabat beton tersebut berkurang lebar 3cm tinggi juga 3cm. Karena terlalu banyak bescos hingga ketebalan volume berkurang
” Proyek Dana Desa tahap III tahun 2108 itu volume nya kurang dan diduga tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB),” ucap warga setempat yang identitasnya minta di rahasiakan.
Sementara itu, dari pihak desa Cikalong saat di konfirmasi dirinya mengaku sebagai sekretaris desa (Sekdes) yakni Agus. Kata dia jangan ngobrol lewat via WhatsApp tapi langsung ketemu aja.
” Maap pak bicara ya ketemu ajah pak jangan di via WA sambil ngopi pak,” singkat nya.
Ditanya kapan bertemu dirinya mengaku masih banyak kerjaan. ” Saya lagi bayak kerjaan dulu pak kita ketemu ajah entar pak,” imbuhnya.
Bahkan Diduga struktur organisasi di desa Cikalong itu, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ( KKN) lantaran Sekdes putra dari kepala desa, bahkan sebagian perangkat desa masih ada kaitan family ( Keluarga).
Awak media masih berusaha untuk mendapatkan konfirmasi dari kepala desa dan tim pelaksana kegiatan (TPK).* ( Hadi).