HuKrimPolitik

Puluhan Mahasiswa Berunjuk Rasa Boikot Pemilu 2019

×

Puluhan Mahasiswa Berunjuk Rasa Boikot Pemilu 2019

Sebarkan artikel ini

 

Click Here

AMBON.SEKILASINDO.COM-Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Komite Boikot Pemilu 2019 (KBP), menggelar aksi demo di Tugu Patung Leimena, Jalan M. Putuhena, Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Senin (18/2/2019).

Aksi damai oleh mahasiswa Maluku dan Papua ini terkait dengan ajakan Golput pada pemilu 2019, dan lawan militerisme, serta bangun partai alternatif.

Pendemo mengusung spanduk, bertuliskan “Golput Pemilu 2019 dan Lawan Militerisme, bangun partai alternatif”. Sedangkan 3 pamflet bertuliskan “Tutup PT. Freeport, tuntaskan pelanggaran HAM di Papua, Tolak masuknya militer dalam parlemen dan
Jokowi-JK adalah antek-antek kapitalis”.

Dalam aksinya, pendemo mengajak agar rakyat tidak memilih partai dan calon-calon Legislatif yang korup dan menipu rakyat, karena mereka berada dalam barisan dengan para pelanggar HAM.

Mahasiswa juga meminta para calon untuk memiliki kebebasan berpikir berkumpul berkeyakinan dan berpendapat yang tidak memecah belah rakyat, dengan memainkan sistem agama yang tidak rasis.

Selain itu, dalam konteks Pilpres 2019. Para pendemo menyatakan, adanya borjuis dengan kekuatan modal yang besar, serta militer dan sosial orde baru yang terlibat dalam tim pemenangan baik di Kubu Jokowi maupun Prabowo.

“Keterlibatan militer dan sisa Orde Baru di kedua Kubu cukup menunjukkan bahwa siapapun yang terpilih nanti tidak akan ada yang serius menghadang militer dalam berpolitik,”ungkap mereka.

Pendemo juga menyatakan Golput adalah suatu pilihan yang masuk akal, dan menjadi sikap dalam Pemilu.

Alasan untuk Golput kata mereka, karena tidak ingin menjadi salah satu pendukung masuknya militer dalam kehidupan sipil.

“Kami Komite Boikot Pemilu 2019 yang tergabung dengan organisasi pusat perjuangan mahasiswa untuk pembebahasan nasional dan aliansi mahasiswa Papua menyerukan Golput dalam pemilu 2019, Lawan Militerisme, Bangun kekuatan Politik Alternatif, Tarik TNI/Polri dari seluruh tanah Papua, Stop Perampasan tanah petani dan Sahkan RUU pelecehan anti seksual” ungkap mereka.

Aksi dimulai pukul 09:40 – 10:50 WIT berjalan secara tertib dan berakhir dalam keadaan aman. (Arthur)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d