PANDEGLANG, SEKILASINDO.COM-
Nasib naas seorang Satpam pegawai Mutiara Carita yakni Atang (60) harus terpeleset di saat berwisata menikmati indahnya Curug Putri.
Menurut informasi yang di dapat dari masyarakat mereka datang meninjau lokasi untuk pengembangan dan kebetulan pada hari itu bertepatan ada ruatan Curug Putri. Karena di lokasi itu ada pememotong kambing.
“Disaat berwisata untuk menikmati indahnya Curug Putri. Nasib Atang naas, hingga tergelincir dan jatuh di antara bebatuan bahkan langsung meninggal di tempat,” lantaran mengalami pecah kepala Ucap ‘ warga setempat. Kamis (14/2).
Kapolsek Carita IPTU SUBAGIYONO membenarkan adanya’ kematian di Curug Putri-Cadas ngampar
” Ya tadi sore Atang satpam Mutiara meninggal di Curug Putri saat survei untuk pengembangan , Atang tidak sendirian bersama rombongan delapan orang dari mutiara termasuk bos Hotel Mutiara Carita Bambang tangan kanannya pak Budi, tapi saya tidak tahu jika di Curug Putri ada ruatan potong kambing,” tutur Kapolsek Carita.
Di tempat yang beda Kepala Puskesmas Carita, Angga Winata mengatakan dari keterangan yang di dapat. Meninggal di Curug Putri bernama Tatang 60 tahun asal Baros – Serang. Karyawan Mutiara Carita.
” Datang ke Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Carita dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Sekitar pukul 16:56 Wib menggunakan Mobil Ambulance.” Ujarnya.
Peristiwa tersebut berdasarkan keterangan saksi (rekan korban*red) Atang itu sedang berjalan di bebatuan dan tiba-tiba tergelincir dan terjatuh langsung. Hinga tak sadarkan diri. Kejadian sekitar jam 15.30 Wib di Lokasi Cadas ngampar di atas Curug Putri, Kamis (14/2/2019).
Curug Putri merupakan salah satu curug atau air terjun yang ada di tanah Pandeglang Banten. Curug ini memang memiliki kolam yang cukup indah serta mengalir menjadi sungai. Keindahan kolam nya juga sungai inilah yang memiliki keunikan tersendiri, karena mengalir diantara ampitan tebing batu dengan ketinggian yang sangat luar biasa.
Rute yang bisa Anda jalani adalah dari Kawasan Carita tepatnya dari depan kawasan pantai perum perhutani kemudian bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki ke jalur tracking yang kurang lebih bisa ditempuh selama 15 menit. Selanjutnya melakukan tracking selama 30 menit hingga Curug Gendang. (Ade M)