LEBAK, SEKILASINDO.COM – Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak, Tohir mengaku tidak tahu menahu soal program Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) yang di peruntukkan kepada salah satu kelompok tani Cengkok Mandiri tepatnya di Desa Bolang Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Jum’at (15/2).
“Saya sendiri tidak tahu program tersebut prosesnya bagaimana turunnya, karena tidak ada koordinasi dengan kami, laporan kematian Sapi juga tidak ada ke kami, jadi kami tidak tahu penyebabnya kenapa,” Kata Tohir Kepala UPT Malingping saat di Konfirmasi di Kantor kerjanya.
Dirinya juga mengaku tidak adanya koordinasi antara kelompok tani yang mendapatkan program Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) tersebut dengan pihaknya. Sehingga menjadi sorotan banyak pihak, diantaranya lembaga setempat, media bahkan dari media Rangkas pun juga ada untuk memperoleh informasi serta mempertanyakan kepada dirinya.
“Banyak dari media maupun lembaga, bahkan dari Rangkas pun ada, mempertanyakan program UPPO dan penyebab kematian Sapi,” ujarnya.
Masih Kata Tohir, dirinya mengaku sudah monitoring ke tempat tersebut bahkan sudah tiga kali. Namun tidak pernah bertemu dengan ketua Poktan yang mendapatkan bantuan UPPO itu.
“Saya sendiri monitoring sampai tiga kali tidak pernah bertemu dengan ketua nya, sempat ditanya ke anggota kelompok justru bilang silahkan ke dinas saja menanyakannya,” ungkapnya.
Terpisah, Bucek Aktivis setempat menyayangkan terhadap penerima program UPPO itu. Terlebih dengan tidak adanya koordinasi dengan pihak UPT jelas dapat di katakan buruknya komunikasi antar pihak.
“Walaupun ini program dari kementerian Pertanian, Namun koordinasi harus ada. ini dapat dikatakan buruknya komunikasi masih satu atap sektor pertanian, apalagi lintas sektoral kementerian atau dinas,” imbuhnya.
Menurut Bocek, setiap anggaran Negara harus jelas, terutama informasi dan pengawasannya. “Ini uang negara, jadi harus jelas informasi programnya seperti apa, Sapi tersebut mati pun harus jelas penyebabnya apa, karena bila tidak jelas, nanti dianggap dihilangkan, atau dijual, bahkan di indikasikan penggelapan,” pungkasnya. (UI/Hadi).