
GOWA, SEKILASINDO.COM – Tahun ini Desa Taring Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa akan memprioritaskan dua program unggulannya yakni pembukaan jalan tani antara Dusun Pangapusang ke Dusun Pattaung dengan jarak 6 Km serta pengembangan sarana dan prasarana olahraga.
Hal ini diungkapkan Kepala Desa Taring, Abd Azis, saat berkunjung di sekretariat GoWa-MO membenarkan menaruh perhatian untuk mengembangkan desa melalui pembangunan sarana olahraga desa (Raga Desa). Program ini bertujuan untuk menyalurkan kegiatan positif masyarakat, terutama anak-anak muda.
“Selama ini sarana olahraga di daerah kami terbilang minim. Padahal, banyak potensi bisa digali ketika sebuah desa memiliki sarana dan prasarana olahraga. Misalnya, Konsep Raga Desa tersebut dapat difungsikan sebagai ruang publik untuk aktivitas keramaian, serta ruang kegiatan positif agar terhindar dari narkoba, radikalisme, dan tawuran. Selain itu, Raga Desa juga dapat memacu kegiatan ekonomi desa,” ucap Azis, Senin (11/2/2019).
Ia juga mengungkapkan pembangunan akses jalan usaha tani nantinya akan dianggarkan melalui Dana Desa dari APBN tahun 2019. Namun kata dia, akses jalan tani bukanlah keputusan sepihak. Tetapi berdasarkan hasil rapat dan kesepakatan masyarakat dan aparatur kampung. Karena pembangunan itu mutlak aspirasi dari masyarakat khususnya petani.
“Karena sebagian besar masyarakat Taring berprofesi sebagai petani. Otomatis ini yang dibutuhkan petani,” terangnya.
Menurutnya, keinginan petani yang meminta pembukaan maupun peningkatan akses jalan usaha tani sangatlah tepat. Mengingat Dusun Pangapusang ke Pattaung sangat berpotensi untuk mengembangkan sektor pertanian maupun perkebunan.
Oleh karena itu, petani terlebih dahulu membutuhkan fasilitas dasar untuk memaksimalkan sumber daya alam (SDA), yaitu akses untuk membuka lahan. Tanpa adanya akses tersebut, petani akan kesulitan untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensi saat ini.
“Ya kalau ingin tercapai, kita harus penuhi terlebih dahulu yang dibutuhkan mereka. Karena jika hanya mendorong petani untuk meningkatkan produktivitas, itu tidak akan tercapai tanpa dukungan akses yang memadai,” jelasnya.
Tidak hanya itu, dengan adanya akses ini, diyakini dapat mengerakkan perekonomian yang akan langsung berdampak kepada masyarakat itu sendiri.
“Saya yakin, jika akses sudah disediakan, petani akan lebih mudah beraktivitas dan secara bertahap juga pergerakan ekonomi di kampung akan dirasakan masyarakat,” pungkasnya.(Shanty)