GOWA, SEKILASINDO.COM – Banyaknya keluhan dari masyarakat dan sejumlah LSM di Kabupaten Gowa, membuat anggota Komisi III bidang pembangunan Fraksi Partai Gerindra, Robby Harun, akan memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Kabupaten Gowa dan pelaksana kegiatan proyek gapura jembatan kembar Sungguminasa, Kabupaten Gowa, besok, Selasa (12/2/2019).
Menurut Robby, keluhan yang masuk dari berbagai masyarakat dan LSM, diduga proyek pembangunan aksesoris gapura itu diduga mark up.
Pasalnya dengan anggaran Rp.3 miliar, gapura jembatan kembar Sungguminasa, itu sangat tidak masuk akal, karena anggaran yang digunakan terlalu besar.
“Sehingga masyarakat bingung dan penasaran, melihat proyek gapura jembatan kembar itu, karena tidak tahu bentuknya seperti apa nantinya apabila sudah rampung, dan ada pula informasi, menurut sumber bahwa proyek gapura itu, sudah diseratus persenkan,” ucapnya kepada Sekilas Indonesia, Jumat (8/2/2019) lalu.
Selain itu kita akan membahas juga pembangunan jalan aspal di jalan Parangbangkalang, Dusun Samayya, Desa Romangloe.
Dimana jalan itu juga dikeluhkan oleh masyarakat karena mereka menolak jalan tani Parangbangkalang, yang diduga asal jadi.
Mereka juga tidak puas dengan pekerjaannya yang ketebalannya sangat tipis sehingga mudah retak dan berlubang.
“Jadi kami akan panggil pihak Dinas PU dan rekanan proyek gapura jembatan kembar Sungguminasa, dimana kami disini akan rapat kerja, membahas proyek kegiatan tahun 2018,” jelas Robby.
Dia juga katakan, ingin mencari tahu konsep dari proyek kegiatan itu, serta mengklarifikasi apa yang menjadi kekhawatiran dari masyarakat.
Diketahui proyek Gapura Kambara yang menjadi icon Kabupaten Gowa ini, menggelontorkan anggaran sebesar Rp.2.997.663000 dengan pelaksananya, CV Hijrah Bangun Nusantara.
Sedangkan proyek jalan aspal yang terletak di jalan Parangbangkalang di Dusun Samayya, Desa Romangloe, menghabiskan anggaran sebesar Rp.2,7 miliar, dan ini juga akan dibahas, diketahui juga nama pelaksananya adalah PT Harfiah milik H.Sahar. (Shanty)