Daerah

Warga Dusun Samayya Tolak Jalan Aspal Parangbangkalang yang Diduga Asal Jadi

×

Warga Dusun Samayya Tolak Jalan Aspal Parangbangkalang yang Diduga Asal Jadi

Sebarkan artikel ini
Jalan aspal yang tipis dan pecah yang kecewa dengan kualitas pekerjaan PT Harfiah (Shanty/Foto)

GOWA, SEKILASINDO.COM – Warga Dusun Samayya, Desa Romangloe, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa tolak pekerjaan jalan aspal yang berada di titik lokasi jalan tani Parangbangkalang, pasalnya jalan ini dikerja hanya asal jadi.

Proyek yang dikerja sejak tanggal 14/12/2018 dan rampung baru-baru ini, pada bulan Januari 2019, hasilnya sangat tidak memuaskan. Karena belum 1 bulan jalan sudah berlubang dan aspalnya juga banyak pecah. Kualitasnya tidak bagus, dikarenakan aspalnya terlalu tipis sehingga mudah retak.

Click Here

Menurut Kepala Dusun Samayya, Salamuddin Daeng Serang, menyampaikan kepada Sekilas Indonesia bahwa kegiatan jalan aspal itu dikerjakan oleh pelaksana PT Harfiah milik Kontraktor ternama di Kabupaten Gowa, H.Sahar.

“Kami disini hanya dijanji-janji saja mau didobel aspalnya dan sudah berulang kali, disampaikan tetapi tidak pernah didobel aspalnya,” ungkapnya Kamis (7/2/2019).

Proyek pembangunan jalan yang menggunakan dana cadangan tahun 2018, menelan anggaran capai Rp.2,7 miliar, tetapi hasilnya tidak memuaskan.

Masyarakat justru menolak jalan aspalnya yang tipis dan mudah pecah sehingga banyak sekali berlubang di sepanjang jalan.

“Belum 1 bulan saja dinikmati oleh masyarakat disini, jalan aspalnya sudah banyak berlubang dan pecah-pecah. Jadi hanya menggunakan aspal mati,” geramnya.

Anggarannya ini sangat besar tetapi kualitas pekerjaannya tidak bagus, dikerja asal jadi saja. Itulah warga disini menolak jalan aspal yang dikerja oleh PT Harfiah, kata Salamuddin.

Kita sudah meminta kepada pelaksananya, agar diperbaiki dan didobel aspalnya, tetapi lama sekali baru diperbaiki dan kemarin tanggal (6/2) sudah diperbaiki, tetapi hanya ditambal- tambal saja yang berlubang.

Warga Dusun Samayya yang menolak jalan aspal yang tipis dan berlubang (Shanty/Foto)

“Kami warga dusun Samayya, maunya itu didobel aspalnya, karena kalau diukur itu hanya 2 cm, jadi sangat rentan pecah dan berlubang. Dipegang saja aspalnya, langsung pecah dan berhamburan,” bebernya.

Berharap kepada pelaksana kegiatan, agar pekerjaan jalannya diperbaiki, jangan ditambal, tetapi didobel aspalnya supaya tebal karena kondisi sekarang yang dipakai itu aspal mati.

Sementara Kepala Desa Romangloe, Azis Daeng Nai, yang dikonfirmasi membenarkan bahwa warga dusun Samayya menolak pekerjaan jalan aspal.

“Karena diduga asal jadi, aspalnya saja tipis sekali jadi mudah pecah dan berlubang. Dipegang saja aspalnya sudah berhamburan,” ucapnya yang ditemui di ruang kerjanya.

Jadi memang harus diperbaiki, sesuai keinginan masyarakat karena dinilai pekerjaannya tidak berkualitas serta tidak memuaskan warga dusun Samayya. (Shanty)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d