GOWA, SEKILASINDO.COM- Tak hanya pantai lokasi wisata yang bisa dikunjungi, namun ada beberapa lokasi lain, tempat pelepas lelah.
Seperti halnya sebuah air terjun yang terbentang di Dusun Sabelawang, Desa Rappolemba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa.
Air terjun ini dinamakan air terjun pertemuan. Aliran sungai kecil membelah hutan belantara hingga mengalir ke lembah, memercikan air di antara bebatuan.
Air terjun ini tak terlalu tinggi, namun cukup menarik untuk dinikmati.
Tak hanya sebagai tempat mandi dan bermain bagi warga di Kecamatan Tompobulu dan sekitarnya, namun lokasi tersebut ternyata mulai sering dikunjungi oleh warga dari berbagai tempat.
Baru-baru ini, sejumlah warga dari Kabupaten Maros, mendatangi lokasi tersebut didampingi aparat Dusun dan Desa setempat.
Mereka tampak kagum, karena pemandangan air terjun yang terlihat begitu alami.
“Air terjun ini berada di Dusun Sabelawang. Nama air terjun ini adalah air terjun Pertemuan. Ada juga air terjun di Dusun Buloa dinamakan air terjun tiga tingkat taman Gunturu,” kata Kepala Desa Rappolemba, Abdul Harim Daeng Tompo kepada Sekilas Indonesia.com, Jum’at (19/1/2019).
Air terjun itu sudah ada sejak lama, namun baru dikenal banyak orang sejak satu tahun silam.
Airnya begitu jernih disertai aliran deras yang berasal dari beberapa sumber air di daerah itu, awalnya hanya sekedar dijadikan objek bermain bagi warga lokal.
“Mulai dikenal sejak Tahun 2017 akhir. Air terjun mengalir dari atas bukit sampai ke Sungai. Potensinya cocok untuk adventure dan foto selvi,” kata Abdul Harim Daeng Tompo mengakui sudah mulai banyak orang datang ke Air Terjun tersebut, walau posisi aliran airnya tak terlalu terjal.
Yang jelas, jika potensi yang ada ditata lebih baik, maka akan menjadi destinasi wisata di kemudian hari.
Tentunya pemerintah harus membantu menata tempat ini demi memanjakan pengunjung yang datang.
“Harapan kami, agar dinas terkait dapat membantu dalam pendampingan dan pendanaan sehingga Air Terjun tersebut bisa menjadi sumber pariwisata alam baru yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” kata Abdul Harim Daeng Tompo. (Ady)