JAKARTA, SEKILASINDO.COM – Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah menangkap dua orang yang diduga sebagai penyebar konten rekaman hoax soal tujuh kontainer surat suara yang telah tercoblos.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, kedua terduga pelaku yang dianggap ikut memviralkan itu ditangkap di dua tempat berbeda.
“Yaitu di Bogor dan Balikpapan, di Bogor inisialnya HY dia perannya menerima konten kemudian ikut memviralkan. Yang kedua namanya LS yang di Balikpapan, sama menerima konten tidak dicek langsung diviralkan,” jelas Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (4/1).
Saat ini keduanya masih didalami penyidik untuk 1×24 jam baru dilakukan penahanan.
Selain dua pelaku, sambung Dedi, penyidik Siber Bareskrim telah melakukan profiling orang-orang yang dianggap ikut menyebarkan.
“Sudah melakukan profiling dan identifikasi siapa yang menyebarkan hoax tentang tujuh konteiner tersebut, ini yang sedang didalami oleh penyidik,” ujarnya.
Dalam waktu dekat ini, penyidik akan memanggil beberapa saksi ahli, saksi ahli hukum pidana, saksi ahli bahasa dan saksi ahli ITE untuk mengerucutkan dalam rangka menemukan siapa tersangka yang membuat kemudian memviralkan ke media sosial.
“Demikian juga apabila ditemukan para pihak yang ikut aktif dalam memviralkan video hoax tersebut juga akan ditangani oleh penyidik,” demikian Dedi.
Surat suara itu sebelumnya didesas-desuskan berasal dari Cina dan mendarat di Tanjung Priok pada Rabu malam 2 Januari 2018. Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman pun telah memastikan 7 kontainer surat suara tercoblos adalah kabar bohong usai timnya menyisir berita itu ke pihak Bea Cukai, namun hasilnya nihil.
Komisioner KPU, Hasyim Asyari, sebelumnya mengatakan saat ini surat suara belum dicetak. Hasyim menjelaskan, pengadaan logistik pemilihan umum masih dalam proses lelang. Surat suara pun mulai akan diproduksi pada pertengahan Januari.
Kabar terkait kontainer berisi surat suara tercoblos ini sudah muncul sejak pukul 18.00 WIB pada Rabu sore dan diawali dengan cuitan politikus Demokrat Andi Arief di Twitter. Andi mengisyaratkan permohonan cek kontainer berisi surat suara tercoblos, yang kabarnya berada di Tanjung Priok. “Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya, karena ini kabar sudah beredar,” tulis Andi.
Namun, tulisan itu kemudian dihapus. Saat mengeceknya pada pukul 21.30 WIB, kicauan Andi yang menyinggung soal kabar surat suara itu enyah. Andi hanya melempar tautan halaman berita media daring saat dikonfirmasi.(*)