JENEPONTO, SEKILAS INDONESIA-
Pembangunan pagar SMPN 5 Turatea kabupaten Jeneponto menuai protes dari kepala sekolah, Agus Munte, S.Pd. pembangunan tersebut menghabiskan anggaran senilai Rp 95 Jt.
M. Arif, K, selaku ketua komite mengatakan bahwa pagar ini dibangun tanpa papan proyek dan gambar serta tidak ada kordinasi antara pihak ketiga (kontraktor) dengan kepala sekolah.
PPTK, Bahri BJ, Kr. Denta bersama konsultan pengawas mendatangi sekolah dan untuk meninjau lokasi tersebut. Setelah memeriksa secara saksama maka Iwan selaku konsultan pengawas, mengatakan bahwa kondisi pondasi ini memang tidak kuat karna pasirnya jelek, akan tetapi kalau selesai diplester luar dalam maka campuran akan menyatu dan kuat, selain itu pagar ini tidak memilki beban yang berat.
Iwan menambahkan, puluhan akar kayu yang masih tertinggal di dekat pondasi karena pihak kontraktor hanya memotong bagian atas, maka ini yang mengharuskan akar kayu mesti diangkat dan dinaikkan, jelas Iwan.
PPTK Disdikbud Jeneponto akan membuat berita acara dan berjanji tidak akan menandatangani pencairan anggaran jika akar pohon itu tidak dibersihkan.
Menurut ketua Sepernas Jeneponto, M. Arif. K, sebaiknya Pemkab Jeneponto, SKPD, dan OPD tidak memberi proyek lagi kepada hamzah rapi karena semua pekerjaannya berantakan.
Penulis :Iqbal
Editor : AR