GOWA, SEKILASINDO.COM Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Tanrara Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa diduga tidak transparan dan sarat penyimpangan.
Hal ini membuat masyarakat kesal dan dongkol dengan ulah yang dilakukan oleh Sekretaris Desa Tanrara, Sudirman Daeng Nompo, beserta istrinya Sekretaris Desa yang juga Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Pasalnya ketua BUMDes dalam pengelolaannya tersebut tidak transparan dan sesuai mekanisme yang ada, karena tidak melalui musyawarah desa dalam mengambil keputusan.
Bahkan menurut mereka, diduga terkesan ada konspirasi antara pihak Sekretaris Desa dan oknum di Pemerintah Kabupaten sebab belum ada keputusan namun sudah dikasih rekomendasi pencairan dana BUMDes.
“Bahkan saat ini menurut mereka BPD tidak sejalan lagi dan Ketua BUMDes, akibat pengelolaan BUMDes yang tidak transparan, ditambah lagi dengan upaya monopoli jabatan pada pengurus BUMDes, karena KSB semuanya keluarga dekat Sekretaris Desa,” beber Ketua LSM Mapankan Gowa, Fajar Fachri, Jumat
(14/9)
Fajar juga menambahkan salah satu pembangunan yang menggunakan dana desa yaitu pagar kantor puskesmas pembantu yang menelan anggaran sebesar Rp. 40 Juta
“Sangat kita sesalkan pekerjaan pembangunan pagar Pustu dengan panjang 6 meter dan tingginya 1,5 meter, yang dananya Rp. 40 juta, banyak menuai pertanyaan dari masyarakat. Kalau anggaran sebesar itu bisa dimanfaatkan untuk kegiatan volume yang lebih besar lagi,” cetusnya.
Dia juga mengatakan banyaknya pembangunan Infrastruktur di desa Tanrara hanya beberapa saja yang memakai papan Informasi.
Dari tujuh item pembangunan infrastruktur kegiatan Desa Tanrara menggunakan Dana Desa hanya dua item infrastruktur saja memakai papan informasi.
Sementara Ketua BUMDes, Sekretaris Desa dan Kepala Desa yang dikonfirmasi melalui via whatsApp, tidak menjawab terkait dengan pengelolaan yang diduga tidak transparan dan sarat penyimpangan itu. (Shanty)