TAKALAR, SEKILAS INDONESIA- Direktur Jendral Perikanan Budidaya Kementerian Slamet Soebjakto, membuka Sosialisasi Asuransi Perikanan bagi Pembudidaya Ikan Kecil, di Aula pertemuan Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Kabupaten Takalar, Desa Mappakalompo, Kecamatan Galesong, Selasa (4/9).
Sosialisasi berlangsung sehari dengan jumlah peserta kurang lebih 100 orang terdiri dari para Kelompok Budidaya dari 6 Kab/Kota. Adapun pemateri dalam Sosialisasi tersebut Direktur Produksi dan Usaha Budidaya DJPB Umi Windriani, PT. BNI (Persero) Tbk Herawati.
Kegiatan ini dihadiri, Komisi IV DPR RI Nasyit Umar, Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Provinsi Sulsel, Kepala BPBAP Kabupaten Takalar, Kepala Devisi Hubungan Kelembagaan Pt. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. Para Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Kab/Kota se-Sulsel serta para pembudidaya ikan.
Kepala Dinas Kelautan & Perikanan Takalar Sirajuddin Saraba, S. Sos. M.Si dengan materi masing-masing Sosialisasi dan diskusi tentang Asuransi Perikanan bagi pembudidaya ikan kecil, Integrasi KUSUKA dan kartu BNI serta Sosialisasi Program Kemitraan PT. BNI (Persero) Tbk dan Dukungan Dinas Kabupateb Takalar terhadap program Asuransi Perikanan bagi pembudidaya ikan kecil dan Implementasi KUSUKA.
Bupati Takalar H. Syamsari, S.Pt.MM mengatakan bahwa dengan kegiatan ini kita berusaha agar Takalar semakin unggul dibidang Perikanan, Pemkab Takalar juga telah melakukan MoU dengan BPBAP Kabupaten Takalar agar masyarakat Takalar menjadi konsumen pertama dari seluruh produk dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau Kabupaten Takalar.
“Saya berharap agar bisa terjalin kerjasama semua pihak untuk pengembangan budidaya seperti Rumput laut, Bandeng, Ikan Nila, Udang Panam”. Pembudidaya agar memanfaatkan betul-betul apa yang telah diberikan oleh Pemerintah pusat sehingga dapat berkembang dengan baik, harap Bupati Takalar.
Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Slamet Soebjakto mengatakan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jendral Perikanan Budidaya (DJPB) Provinsi Sulsel memberikan bantuan Pemerintah berupa premi Asuransi Perikanan yang bertujuan untuk memberikan jaminan perlindungan atas resiko kerugian yang dialami oleh pembudi daya ikan kecil dalam usaha pembudidayaan ikan.
“Pada tahun 2017, telah diberikan melalui pembayaran premi asuransi perikanan untuk total lahan tambak udang seluas 3.300 Hektar yang tersebar di 14 Provinsi dan 37 Kab/Kota. Dengan jumlah pembudidaya yang dilindungi sebanyak 2004 orang. Sedangkan di tahun 2018 seluas 5000 Ha total lahan tambak yang diberikan premi asuransi, pertambahan luasan ini sekaligus dapat melindungi lebih banyak usaha pembudidaya ikan”. Jelas Dirjen Perikanan Budidaya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulsel Ir. Sukar S. Latif, MM pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa Provinsi Sulsel dipilih sebagai tempat untuk budidaya karena potensi perikanan budidaya sangat besar dengan beberapa komoditas unggulan termasuk udang, bandeng, nila, dan patin. Beliau berterima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan kerjasama dalam memajukan budidaya di Provinsi Sulsel.
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan Penyerahan Kartu KUSUKA (Kartu Pelaku Usaha Kelautan & Perikanan) untuk Pembudidaya Ikan di 6 Kab/Kota yaitu Kab. Takalar, Pangkep, Maros, Bulukumba, Pinrang & Kota Makassar dilanjutkan dengan simulasi Kartu KUSUKA di Agen BNI oleh para penerima Kartu dan penyerahan bantuan benih dan pakan kepada Kelompok budidaya oleh Dirjen Perikanan Budidaya, Kadis Pertanian Prov. Sulsel dan Bupati Takalar, (Sukri)