TAKALAR, SEKILAS INDONESIA – Insiden pencurian ternak jenis Kerbau yang terjadi di desa Pa’rappunganta, Polut pada Senin (27/8/2018) lalu, diklarifikasi Ketua DPRD Takalar HM Jabir Bonto. Munculnya nama Jabir dalam kasus ini disebabkan hewan ternak itu ditemukan di halaman rumahnya.
“Saya ingin bercerita dulu kronologis yang sebenarnya. Benar bahwa ada tiga ekor kerbau ditemukan di rumah saya. Namun saya mau luruskan beberapa hal,”kata Jabir, Senin (3/9/2018).
Politisi Golkar itu melanjutkan bahwa pada hari kejadian, dirinya dihubungi seorang anggota kepolisian di Polres Takalar, Gassing Taba, yang menyampaikan bahwa ada tiga ekor kerbau di belakang rumahnya.
“Kebetulan, orang tua saya, Tambaru Lau kehilangan tiga ekor kerbau. Mungkin anggota polisi tersebut mengira itu milik orang tua saya.”ujar Jabir.
Sebagai tindak lanjut, orang tua Jabir berurusan dengan si penelepon. “Menurut orang tua saya, kerbau itu telah dilihatnya. Menurutnya, beliau tidak meyakini itu adalah miliknya,”katanya.
Dilanjutkannya, mengenai keberadaan kerbau itu di pekarangan rumahnya, dirinya tidak pernah tahu bagaimana prosesnya sehingga berada di sana.
“Saat sore hari, saya juga kaget tiba-tiba ada yang mencari kerbaunya yang saya liat terikat di dekat rumah saya. Karena yang bersangkutan ngotot dan meyakinkan adalah miliknya, maka saya silahkan untuk ambil. Tapi saya tegaskan, orang yang membawa kerbau itu ke rumah saya, saya tidak tahu dan tidak liat,”katanya.
Anggota DPRD Takalar dua periode melanjutkan bahwa kunci persoalan ada di pemberi informasi, yakni Gassing Taba.
“Akibat isu liar ini, Saya menanggung banyak beban moral. Hampir semua keluarga keberatan dengan berkembangnya informasi liar ini. Setiap hari saya meminta semua keluarga besar saya untuk menahan diri untuk tidak berbuat diluar batas,”pungkas Jabir.(Rin)